Pada tanggal 20 September 1982, Raksasa Properti Indonesia, Pakuwon Jati berdiri di Surabaya. Sejak pendiriannya Pakuwon fokus untuk membangun proyek pusat perbelanjaan modern pertama di Surabaya.
Alasan Pakuwon Jati fokus untuk membangun mall di kota terbesar kedua di Indonesia itu sebenarnya sederhana saja, yaitu mengakomodasi kelas menengah dan menengah atas di Surabaya agar tidak jauh-jauh berbelanja ke Jakarta.
Dalam perkembangannya pada tahun 1989 Pakuwon Jati memutuskan untuk melakukan penawaran umum perdana atau IPO Saham.
Pakuwon Jati adalah perusahaan properti pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Saat IPO Pakuwon Jati meraih dana Rp. 21 Milyar. Usai IPO saham bisnis Pakuwon Jati semakin berkembang. Dekade 2000-an adalah saat pertama Pakuwon Jati melakukan ekspansi bisnisnya ke Ibukota Jakarta.
Pada tahun 2007, perusahaan mengakuisisi tanah untuk mengembangkan Superblok Gandaria City. Tak berhenti disitu pada tahun 2011 Pakuwon Jati mengakuisisi Superblok Kota Kasablanka di CBD Jakarta dan mengembangkan sayapnya pada tahun 2020 di Bekasi dengan nama Pakuwon Residences Bekasi.
Secara umum Pakuwon Jati menjalankan bisnisnya di sektor perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel dan real estate. Pakuwon Jati memiliki total lahan seluas 645 ribu m2 termasuk properti perusahaan di Blok M Plaza, Gandaria City, Kota Kasablanka dan Tunjungan Plaza Surabaya. Perusahaan juga mengoperasikan 3 hotel berbintang di Surabaya dan Jakarta.
Dengan model bisnis tersebut kontribusi pendapatan berulang terhadap total pendapatan Pakuwon Jati lebih dari 50%. Bisnis Pakuwon Jati terus berkembang hingga sekarang, sejak tahun 2016 jumlah asset Pakuwon Jati terus berkembang hingga mencapai Rp. 25.5 Trilyun pada semester I tahun 2019.
Pendapatan Pakuwon Jati juga terus bertumbuh, ikut ditopang oleh pendapatan berulangnya. Total pendapatan Pakuwon Jati terus bertumbuh hingga mencapai Rp. 7 Trilyun pada tahun 2018 dan Rp. 3.5 Trilyun pada semester I tahun 2019.
Besarnya bisnis Pakuwon Jati seiring dengan pertumbuhan industri properti tanah air. Pakuwon mampu membuktikan bisnisnya masih bisa bertumbuh mesti ditengah redupnya industri properti dalam beberapa tahun terakhir.
Saat ini Pakuwon dan perusahaan properti lainnya masih menanti dan bersiap-siap menyambut stimulus yang menjadi momentum baru bangkitnya industri properti tanah air.
Sumber: CNBC Indonesia